Salah satu kenangan terindah masa kecil saya adalah ketika ibu saya membacakan cerita Alkitab untuk saya sebelum tidur. Banyak yang membuat saya sangat terkesan, terutama kejadian dalam kehidupan Samuel yang dijelaskan dalam 1 Samuel 3. Saya masih bisa mengingat dengan jelas ketika ibu saya membaca respon anak muda itu terhadap panggilan Allah: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar" (ay.10).
Seperti Samuel, kita harus bersedia untuk mendengar suara Tuhan. Kita memiliki kesempatan ini jika saat di tengah-tengah aktivitas sehari-hari hidup kita mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan mempelajari Alkitab. Roh Allah berkomunikasi kepada kita melalui Firman.
Sudah berapa lama sejak Anda meminta Tuhan untuk membuka hati Anda supaya dapat menerima Firman-Nya? Dia ingin mendengar Anda berkata, "Berbicaralah, Tuhan, aku mendengarkan."
(Sumber: Our Daily Bread)
< Jika Anda rindu orang² yg Anda kasihi supaya mengenal kasih-Nya & diselamatkan, salah satu cara adalah mari, undang mereka dalam grup ini.. Melalui grup ini, kita dapat bertumbuh bersama di dalam Kristus serta berbagi kasih.. Selamatkan jiwa berapa pun harganya! Serta doakan terus komitmen dan visi misi Anda di tahun ini! Tuhan Yesus memberkati.. ^^, >
--------------------------------------------------------------------------
One of the happiest memories of my childhood is that of my mother reading Bible stories to me at bedtime. Many of them made a great impression on me, especially the incident in the life of Samuel described in 1 Samuel 3. I can still hear my mother reciting the young boy’s response to the call of God: “Speak, for Your servant hears” (v.10).
Like Samuel, we need to be willing to hear the voice of the Lord. We have this opportunity if in the midst of life’s everyday activities we take time to prayerfully read and study the Bible. You see, God’s Spirit communicates to us through the Word.
How long has it been since you’ve asked the Lord to make your heart receptive to His Word? He wants to hear you say, “Speak, Lord, I’m listening.”
☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻
Seperti Samuel, kita harus bersedia untuk mendengar suara Tuhan. Kita memiliki kesempatan ini jika saat di tengah-tengah aktivitas sehari-hari hidup kita mengambil waktu untuk berdoa, membaca dan mempelajari Alkitab. Roh Allah berkomunikasi kepada kita melalui Firman.
Sudah berapa lama sejak Anda meminta Tuhan untuk membuka hati Anda supaya dapat menerima Firman-Nya? Dia ingin mendengar Anda berkata, "Berbicaralah, Tuhan, aku mendengarkan."
(Sumber: Our Daily Bread)
< Jika Anda rindu orang² yg Anda kasihi supaya mengenal kasih-Nya & diselamatkan, salah satu cara adalah mari, undang mereka dalam grup ini.. Melalui grup ini, kita dapat bertumbuh bersama di dalam Kristus serta berbagi kasih.. Selamatkan jiwa berapa pun harganya! Serta doakan terus komitmen dan visi misi Anda di tahun ini! Tuhan Yesus memberkati.. ^^, >
--------------------------------------------------------------------------
One of the happiest memories of my childhood is that of my mother reading Bible stories to me at bedtime. Many of them made a great impression on me, especially the incident in the life of Samuel described in 1 Samuel 3. I can still hear my mother reciting the young boy’s response to the call of God: “Speak, for Your servant hears” (v.10).
Like Samuel, we need to be willing to hear the voice of the Lord. We have this opportunity if in the midst of life’s everyday activities we take time to prayerfully read and study the Bible. You see, God’s Spirit communicates to us through the Word.
How long has it been since you’ve asked the Lord to make your heart receptive to His Word? He wants to hear you say, “Speak, Lord, I’m listening.”
☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻
Tidak ada komentar:
Posting Komentar